Jumat, 25 Mei 2012

Apa Saja Perlengkapan untuk Fotografi ??

1 komentar
Kamera dan Lensa, terdapat tiga jenis kamera untuk melakukan pemotretan di studio, diantaranya kamera format kecil yg biasa disebut kamera 35mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap kamera memiliki kelebihan dan kekurangan.

Cable Release, tujuan dari perlengkapan studio foto ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko bergoygnya kamera (shake) terutama pade pemotretan dgn kecepatan rana rendah atau bulb.

Electronic Flash Head, Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yg menyalurkan gas seketika dan memproduksi cahaya berdurasi singkat.

Kabel Sinkronisasi, perlengkapan studio foto ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yg mana kabel ini menghubungkan kamera dgn lampu studio.

Triger dan receiver, perlengkapan studio foto ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala saat tombol rana kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa direpotkan oleh kabel sinkronisasi yg terpasang dikamera.

Alat Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter, perlengkapan studio foto ini mengukur cahaya yg dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan tuk menentukan bukaan diafragma yg seharusnya di pakai dikamera, Sebelum menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yg digunakan

Alat pengukur Suhu warna / Color Meter. perlengkapan studio foto ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu warna sehingga bias didapat nilai dari white balance yg akan disetting di kamera atau penggunaan filter warna yg tepat tuk kamera.

Standar Reflektor, Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dgn standar reflector yg menghasilkan cahaya yg langsung dan keras.

Reflektor, Reflektor digunakan tuk memberikan cahaya tambahan yg merupakan pantulan dari cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih, perak dan emas dimana masing-masing warna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut.

Payung Studio, Payung Studio digunakan tuk menghasilkan efek baygan yg lebih halus serta pancaran cahaya yg lebih luas di bandingkan dgn standar reflector.

Softbox, Softbox digunakan tuk menghasilkan efek cahaya yg lebih halus lagi dibandingkan dgn paying.

Octo Dome, Octo Dome sama seperti Softbox menghasilkan efek cahaya yg lebih halus dan cahaya yg terarah, selain itu octodome menghasilkan efek baygan segi delapan pada pupil mata model.

Snoot, Snoot digunakan tuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar mendapatkan efek spot, Alat ini biasanya digunakan di diatas dan dibelakang objek tuk menyinari rambut sehingga objek terpisah dgn latar belakang. misalnya tuk Hairlight

Bagian Kamera DSLR (back side)

0 komentar
Back Side

Back Side

1. Viewfinder
Viewfinder merupakan istilah lain dari jendela bidik. Jadi, apapun output yang kita lihat akan sama hasilnya jika dilihat via viewfinder atau LCD. Di viewfinder ini juga terdapat informasi-informasi seputarkecepatan rana, titik fokus, histogram dan sebagai nya. Nah dibagian viewfinder ada bantalan karet sebagai penahan mata yang disebut eye piece, fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk ke viewfinder supaya objek benar-benar real.
2. Monitor LCD
Monitor LCD disini berfungsi menjadi 3 fungsi. Pertama yang sudah pasti adalah fungsi nnya untuk melihat hasil gambar yang sudah kita ambil. Kedua, fungsinya untuk melihat info-info dan setingan pada kamera. Dan yang terakhir adalah sebagai fungsi Live View. Feature Live View fungsinya sama seperti viewfinder yang berfungsi sebagai alat melihat objek yang kita bidik.
3. Tombol Navigasi
Fungsinya untuk mengendalikan seting kamera & membantu kita melihat photo yang sudah diambil. Tiap DSLR berbeda-beda dalam menampilkan fitur ini. Ada yang berbentuk scroll (yang ada di gambar), bentuk analog & tombol 4 arah biasa. Namun yang gue pakai buat contoh ini adalah yang versi tombol 8 arah di Sony Alpha 300.
4. Tombol AV (Exposure Compensation)
Fungsinya untuk mengatur kompensasi pencahayaan.
5. Tombol Fn
Merupakan salah satu tombol pengaturan menu, bisa digunakan untuk seting white balance & Matering etc.
6. Tombol Zoom
Fungsinya bukan untuk meng-Zoom gambar pada saat kita membidik via viewfinder or LCD .Tapi disini berfungsi untuk meng-Zoom Out/In foto yang sudah kita ambil di tampilan LCD.
7. Tombol Anti Goyang
Atau yang biasa disebut dengan istilah AntiShake Button.
8. Tombol Play
untuk merubah dari mode siap potret ke mode preview
9. Tombol Power
10. Tombol Hapus

Bagian Kamera DSLR (front side)

0 komentar
klik to zoom

Front Side

1. Lensa
Kita juga bisa mengubah jenis-jenis lensa sesuai kebutuhan kita, misalnya : Clasic Lense, Fishe eye Lense, Super Wide angel lense dan sebagainya. Tapi ingat setiap DSLR dan lensa memilik perbedaan mount, jadi kalau kita ingin membeli lensa pastikan size mount kamera dan lensanya sama, dan ingat juga biarpun ukuran mount sudah sama belum tentu juga cocok, maka itu perlu teliti sebelum membeli.
2. Grip
Grip adalah bagian menonjol dibagian kanan kamera yang berfungsi sebagai pegangan kamera supaya kita bisa memegangnya dengan kuat. Di dalam Grip terdapat batere kamera.
3. Shutter & Dial
Tombol shutter berguna untuk mengambil bidikan sedangkan tombol dial berfungsi untuk mengatur kecepatan aperature (diafragma)
4. Tembol Lensa
Fungsinya untuk memisahkan kamera dari lensa dan menahan beban lensa saat menyatu dengan kamera DSLR.
5. Shut Mode Button
Atau yang biasa disebut tombol modus pemotretan, berguna untuk mengatur mode-mode pemotretan yang kita inginkan
6. Built in Flash Light
Merupakan lampu flash internal, lumayan sih buat penerangan tapi jeleknya hanya bisa menghadap ke satu arah.

Jenis-Jenis Komposisi

1 komentar
Dari sebuah objek yang sama dapat dihasilkan berbagai macam komposisi. Hasil pemotretan sebuah obyek dengan sudut pengambiolan dari sisi sebelah kiri akan berbeda dibandingkan dari sisi sebelah kanan, berbeda pula ketika diambio dari atas, dan bawah. Perbedaan sudut penagmbilan gambar akan membedakan hail gambar. Cara pemotratan demikian dapat memberikan beberapa alternatif karya untuk dapat dipilih yang terbaik bagi keperluan pemotretan.
Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk menghasilkan komposisi yang baik. Diantaranya:
a. Sepertiga Bagian (Rule of Thirds)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang Umum lakukan, di mana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.
b. Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu, jika kita ingin mendapatkan satu moment dan mendapatkan hasil yang terbaik, kita jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
c. Komposisi pola garis Diagonal, Horizontal, Vertikal, Curve.
Di dalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto. Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain..
Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.
d. Background (BG) dan Foreground (FG)
Latar belakang dan latar depan adalah benda-benda yang berada di belakang atau di depan objek inti dari suatu foto. Idealnya, BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan fokus perhatian mata kepada objek.
Selain itu juga “mood” suatu foto juga ditentukan dari unsur-unsur yang ada pada BG atau FG. BG dan FG, seharusnya tidak lebih dominan (terlalu mencolok) daripada objek intinya. Salah satu caranya adalah dengan mengaburkan (Blur) BG dan FG melalui pengaturan diafragma.
Beberapa teknik sudut pengambilan sebuah foto, yaitu:
Pandangan sebatas mata (eye level viewing)
Paling umum, pemotretan sebatas mata pada posisi berdiri, hasilnya wajar/biasa, tidak menimbulkan efek-efek khusus yang terlihat menonjol kecuali efek-efek yang timbul oleh penggunaan lensa tertentu, seperti menggunakan lensa sudut lebar, mata ikan, tele, dan sebagainya karena umumnya kamera berada sejajar dengan subjek.
Pandangan burung (bird eye viewing)
Bidikan dari atas, efek yang tampak subjek terlihat rendah, pendek dan kecil. Kesannya seperti “kecil”/hina terhadap subjek. Manfaatnya seperti untuk menyajikan suatu lokasi atau landscap.
Low angle camera;
Pemotretan dilakukan dari bawah. Efek yang timbul adalah distorsi perspektif yang secara teknis dapat menurunkan kualitas gambar, bagi yang kreatif hal ini dimanfaatkan untuk menimbulkan efek khusus. Kesan efek ini adalah menimbulkan sosok pribadi yang besar, tinggi, kokoh dan berwibawa, juga angkuh. Orang pendek akan terlihat sedikit “normal”. Menggambarkan bagaimana anak-anak memandang “dunia” orang dewasa. Termasuk juga dalam jenis ini pemotretan panggung, orang sedang berpidato di atas mimbar yang tinggi.
Frog eye viewing,
Pandangan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak diarahkan ke atas, tetapi mendatar dan dilakukan sambil tiarap. Angle ini digunakan pada foto peperangan, fauna dan flora.
Waist level viewing
Pemotretan sebatas pinggang. Arah lensa disesuaikan dengan arah mata (tanpa harus mengintip dari jendela pengamat). Sudut pengambilan seperti ini sering digunakan untuk foto-foto candid (diam-diam, tidak diketahui subjek foto), tapi pengambilan foto seperti ini adalah spekulatif.
High handheld position
Pemotretan dengan cara mengangkat kamera tinggi-tinggi dengan kedua tangan dan tanpa membidik. Ada juga unsur spekulatifnya, tapi ada kiatnya yaitu dengan menggunakan lensa sudut lebar (16 mm sampai 35 mm) dengan memposisikan gelang fokus pada tak terhingga (mentok) dan kemudian memutarnya balik sedikit saja. Pemotretan seperti sering dilakukan untuk memotret tempat keramaian untuk menembus kerumunan.

Unsur-unsur pembentuk komposisi fotografi:

0 komentar
Garis
Adalah kumpulan dari titik – titik yang beraturan maupun tidak beraturan. Fotografer yang baik menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Garis memberi kesan seolah obyek membawa mata keluar dari gambar.
Kontras
Kontras merupakan perbedaan yang sangat besar dari satu nada (bentuk dan warna) dengan yang lain. Foto yang terdiri dari hitam pekat dan putih murni saja adalah foto yang sangat kontras. Foto yang terdiri dari perbedaan nada-nada mencolok dikatakan kontras (hard), sedangkan sebaliknya foto yang menyajikan nada-nada berdampingan dikatakan lunak (soft).
Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada permukaan baik nyata maupun  semu dan tekstur yang diberikan pada permukaan yang mungkin kasar, mungkin halus. ekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi subyek. Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
Shape/bidang
Penentuan shape adalah salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian dan memberi prioritas pada sebuah elemen visual, sehingga obyak utama dapat teridentifikasi. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai.
Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
Form/bentuk
Form bertujuan untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut, sehingga memunculkan dimensi yang berbeda.
Pattern
Pattern merupakan pengulangan shape, garis dan warna adalah sebuah elemen visual yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan.
Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
Unsur-unsur pendukung komposisi inisangat dipengaruhi oleh sumber cahaya yang berupa cahaya seadanya, seperti cahaya matahari, lampu jalan, cahaya lampu. Adanya perbedaan sumber cahaya dan sudut pencahayaan akan memberikan hasil yang berbeda.

Komposisi Dalam Fotografi

0 komentar
 Pada mulanya collodion ditemukan oleh Frederick Archer sebagai bahan baku fotografi yang dilapiskan ke kaca dan langsung dipasang pada kamera obscura untuk menghasilkan gambar. Pada waktu itu, cara ini digunakan untuk memotret di seluruh wilayah Eropa dan Amerika. Para fotografer pada zaman itu masih belum memperhatikan kualitas gambar. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi, manusia menemukan bahan yang dapat membuat sebuah gambar menjadi tajam, dan penggemar fotografi pun mulai memperhatikan nilai lebih dari karya fotografi. Berbagai aspek penunjang keberhasilan yang memberikan nilai lebih mulai diperhatikan, salah satu diantaranya adalah komposisi yang dapat membantu terwujudnya suatu karya fotografi yang bermutu.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kecanggihan teknologi yang terus berkembang, tekonologi fotrografi juga terus mengalami pembaruan. Ditemukannya berbagai teknologi baru dalam dunia fotografi turut berkontribusi dalam peningkatan kualitas karya. Kamera pun menjadi multifungsi dengan adanya tombol-tombol otomatik sperti shutter speed dan bukaan diafragma. Berbagai jenis pemotretan seperti lansekap dan close up dipermudah dengan adanya fungsi kamera yang semakin canggih.
Namun, usah untuk menghasilkan karya fotografi yang berkualitas terus dipikirkan antara lain dengan cara berpedoman pada komposisi. Penguasaan komposisi yang benar berdasarkan pedoman komposisi akan sangat membantu pemotret untuk melatih kepekaan estetiknya sehingga dapat menghasilkan karya fotografi yang bernilai seni.
Pengetahuan mengenai komposisi dapat membantu fotografer untuk menghasilkan foto yang baik. Penerapan ini dapat dilakukan dengan kamera manual yang tingkat kesulitannya relatif lebih tinggi, hingga yang tingkat kesulitannya sedang bahkan rendah.

Jumat, 04 Mei 2012

0 komentar

 
Cute Gingerbread Man